Arsip Kategori: EVENT BISSING

Mulai dari lahir, Sanggar Seni Bissing tak pernah absen untuk mengikuti event-event yang ada di tingkat kabupaten, provinsi, maupun nasional. Berikut salah satu event yang pernah diikuti oleh Sanggar Seni Bissing :

PENTAS TUNGGAL ‘MAK COMBLANG’

Jumpa lagi nih sama Pentas Tunggal Sanggar Seni Bissing. Pentas Tunggal Produksi ke-54 Sanggar Seni Bissing kali ini mengusung tema Drama Realis Simbolik dengan judul ‘Mak Comblang’. Pentas Tunggal kali ini bertempat di Gedung Serba Guna Korpri Utara Aloon-Aloon Kota Madiun, pada 17 Maret 2018. yang terbagi pada 2 sesi pertunjukan, yaitu 15.30 WIB untuk sesi pertama dan juga 19.30 WIB untuk sesi kedua.

SINOPSIS

Praktek Comblang merupakan hal yang amat lumrah dimana saja di dunia ini, bahkan pada abad modern sekarang ini. Gogol menyindir dengan keras praktek Comblang semacam itu, juga orang-orang yang mabuk kekayaan, feodalisme dan mabuk kekuasaan.

“Mak Comblang” menggambarkan segala macam tingkah manusia, orang-orang yang ambisius, angkuh, sok priyayi, kenes dan membanggakan diri secra berlebihan, serta orang yang kehilangan akal sehatnya karena haus kekayaan. Mereka menganggap perkawinan hanyalah transaksi dagang yang selalu harus memperhitungkan untung dan rugi secara materi.

PPST 2017 ‘MANTRA TOGOG’

PPST 2017 kali ini dilaksanakan pada tanggal 2 September 2017 bertempat di Gedung Kesenian Cak Durasim Surabaya, yang bertujuan untuk membina dan memberdayakan potensi seni tradisi di daerah, menumbuh kembangkan minat dan kemampuan siswa dalam hal seni pertunjukan yang berbobot, memberikan motivasi untuk melestarikan dan mengembangkan serta meningkatkan mutu seni tradisi di daerah, meningkatkan kreativitas, inovasi sekaligus memberikan wadah untuk berolah seni bagi kelompok / komunitas seni di daerah , aplikasi nyata dari proses kegiatan berkesenian PPST Sanggar Seni Bissing SMA Negeri 1 Geger.

Alhamdulillah.. Dalam proses 3 bulan dan atas kerja keras serta kekompakan seluruh anggota, ‘Mantra Togog’ dari Sanggar Seni Bissing memperoleh kejuaraan Penyaji Teater/Sastra Unggulan Se-Jawa Timur.

SINOPSIS

Ketika para satria sibuk membanggakan diri dengan kejayaannya. Para Dewa di Jonggring Saloka masih sibuk merias kuku-kuku tangannya, agar terlihat manis ketika memberikan sabda. Togog dengan setia menunaikan tugasnya sebagai pamomong satria bromocorah di negeri sabrang. Dan ketika keadaan semakin gawat, siapa yang sanggup mengembalikan keadaan seperti semula? Togog diminta merapal mantranya. Siapkah manusia menanggung akibatnya?

Penasaran? yuk lihat videonya di https://www.youtube.com/watch?v=wHqBFQyvxzI

DONGKREK ‘KEWANEN’ SEPASMA

Sepasma atau Sepasar Ing Madiun 2017 kali ini dilaksanakan mulai hari Selasa tanggal 13 Juni 2017 di Alun-Alun Kabupaten Madiun, Mejayan. SEPASMA merupakan serangkaian acara  dalam rangka rangkaian kegiatan perayaan Hari Ulang Tahun Kabupaten Madiun ke-449 Tahun 2017. Tujuan diadakannya yaitu untuk meningkatkan proses pembelajaran para peminat seni tradisi dalam mengelola seni pertunjukan, menggali dan melestarikan budaya dan kearifan lokal di Kabupaten Madiun, memberi motivasi siswa untuk melestarikan dan mengembangkan serta meningkatkan seni tradisi bagi Pendidik dan Peserta didik.

Alhamdulillah..

Dalam mengikuti kegiatan lomba dongkrek tersebut, ekstrakulikuler Sanggar Seni Bissing memperoleh juara ke 2. Hal ini tak lepas dari perjuangan Ayah dan Pak Priyo dalam mendidik kami, dan juga semangat seluruh anggota yang tak kenal luntur dalam mengikuti kegiatan ini. Berikut adalah konsep cerita yang diusung Sanggar Seni Bissing dalam mengikuti Lomba Dongkrek Sepasma :

KEWANEN

Perilaku masyarakat dewasa ini, makin lama makin meninggalkan akar budaya bahkan bisa jadi menggerus nilai-nilai kodrati yang dibawanya dari lahir. Betapa tidak¸ begitu pesatnya kemajuan teknologi, begitu maraknya penggunaan media sosial sebagai sarana komunikasi membuat jarak interaksi antar manusia semakin renggang. Manusia menjadi hilang nilai-nilai sosialnya, dan bangsa kita adalah bangsa yang begitu tergopoh-gopoh menerima berombongan teknologi tersebut. Siapapun terkena imbasnya, dari orang-orang yang melek teknologi hingga orang-orang yang baru mengenal tuts keyboard komputer. Dari orang-orang yang berpendidikan tinggi, hingga orang-orang yang baru mengenal ABCD. Betapa mirisnya ketika ibu-ibu muda lebih asyik memainkan gadgednya, mematut-patutkan diri dicermin untuk kemudian mengunggahnya dijejaring sosial. Sementara anak-anaknya yang merindu belai kasih ibunya ikut-ikutan terseret pada imaji-imaji maya. Kesenian tradisi Dhungkrek khas Kabupaten Madiun memiliki nilai-nilai pengajaran luhur yang tidak akan hilang digerus jaman. Gambaran wanita-wanita desa yang digoda oleh gandarwo dan kemudian menyebarkan wabah “wahgebluk”. Bukankah ini sama halnya dengan gandarwo-gandarwo dalam wujud kekinian seperti halnya handphone, media sosial, dan lain-lain, yang siap memenjarakan manusia yang terbelenggu oleh nafsu amarah, aluama, mudmaina, dan suqiah. Bangsa ini harus diselamatkan dan yang bisa menyelamatkannya adalah jika kita kembali di fitrah. Menyirami kembali benih-benih kehalusan budi pekerti, rasa pengrasa, pengangen-angen, dan pengendalian diri agar anak cucu kita kelak tidak menjadi gandarwa-gandarwa baru.

BUKA BERSAMA

REUNIAN YUKK

Momen puasa tahun 2017 ini nggak akan disia-sia in nih guys. Tahun ini Bissing XXI mengadakan acara buka bersama sekaligus bembukaan tim produksi PPST ‘Mantra Togog’ 2017. Acara kali ini dilaksanakan pada tanggal 15 Juni 2017 di rumah makan Soto Kudus. Disini banyak alumni Sanggar Seni Bissing yang datang, bahkan mulai dari angkatan pertama loh guys. WOW!!

Acara ini memang sengaja mengundang alumni-alumni kita dari generasi perintis, tujuannya agar tali silahturahmi yang sudah terjalin dapat terus berhubungan dengan baik. Serta, kami meminta dukungan dan doa dari para alumni agar lomba PPST yang akan kami ikuti dapat berjalan dengan lancar.

Berikut dokumentasi yang kita abadikan, let’s see :

(Pesan : Bagi alumni yang berhalangan hadir di buka bersama 2017 jangan baper ya lihat fotonya 😀 Tenang kak, masih ada buka bersama ditahun berikutnya)

BKKBN

Bersamaan dengan event dongkrek Sepasma pada tanggal 13 Juni 2017, Sanggar Seni Bissing juga dimintai tolong oleh BKKBN untuk mengisi acara pertunjukan drama dua anak cukup. Disini anggota terlebih dahulu melakukan rekaman untuk pementasan tersebut. Sehingga pada saat hari H pemain hanya mengikuti gerakan suara. Atau dalam bahasa terkininya yaitu dubbing 😀

Kekompakan antar anggota sangat diuji saat itu, karena konsentrasi setiap anggota terpecah pada dua event, yaitu Lomba Dongkrek Sepasma dan Drama Parodi BKKBN.  Berikut dokumentasi yang dapat kita ambil :

DIESNATALIS SMAN 1 GEGER #38 ‘REPUBLIK BAGONG’

DSC04968 DSC04932REPUBLIK BAGONG

 

HALO GUYS!!

1 April 2017 tanggal dimana SMA kita tercinta SMAN 1 Geger berulang tahun yang ke 38. Untuk memeriahkan acara HUT SMAN 1 Geger kali ini Ekstrakulikuler Bissing dimintai tolong untuk mengisi acara nih guys. Judulnya “Republik Bagong”. Disini Ekstrakulikuler Bissing tidak tampil sendirian nih, kita colaborasi dengan ekstrakulikuler lain juga. Kita kolab sama Gesicma nih guys untuk band dan vokal paduan suaranya. Selain itu, OSIS juga membuka peluang bagi perwakilan kelas apabila ada yang ingin ikut serta memeriahkan HUT SMAN 1 Geger bersama “Republik Bagong”

DONG GEGER KREK

LOMBA SENI PERTUNJUKAN DONGKREK

SEPASAR DI MADIUN

PPST SANGGAR SENI BISSING SMA NEGERI 1 GEGER

KABUPATEN MADIUN

 

A. IDE GARAP

Dongkrek sebagai seni pertunjukan memiliki keluasan dalam hal intrepretasi dan representasi.Dalam hal intrepretasi (pemaknaan), dongkrek mengajarkan kebajikan yang mampu mengalahkan kebatilan.Hal ini merupakan tafsir dari cerita rakyat yang melatar belakangi dongkrek, yakni terjadinya pageblug di wilayah Mejayan.Sementara itu dalam hal representasi (tampilan audio-visual), kesenian ini memiliki plot alur yang sederhana seperti lazimnya seni pertunjukan rakyat lainnya.Kesederhanaan inilah yang membuka ruang kreativitas bagi penggarapnya.

Tema sajian ini adalah kegagalan manusia dalam mengalahkan hawa nafsunya sendiri. Karena kegagalan itulah, manusia menjadi kehilangan nilai-nilai kemanusiaannya, dan hanya dengan mengembalikan kesadaran akan daya anasir air, api, bumi dan angin yang ada dalam diri manusia, segala nafsu dapat dikendalikan.

 

 B. SINOPSIS

Kebanggaan berlebih dan keinginan untuk menguasai dunia materi membuat manusia terjerat oleh nafsunya. Terseret arus, hingga hilang kesadaran akan fitahnya sebagai manusia yang agung.

“Manungsa wis dha malik kiblate.Njur pada budhegi, miceki lan sapanunggalane.”

Siapa yang sanggup mengalahkan nafsunya?Dialah yang menang.IMG_5355IMG_5408IMG_5352

IMG_5378IMG_5375IMG_5363IMG_5362IMG_5346IMG_5345